Langsung ke konten utama

Kerukunan Umat Beragama di Sulut Bisa Jadi Model Rawat Kemajemukan


Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan (BeritaSatu TV)
Manado-Kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara (Sulut) merupakan contoh atau model ideal untuk merawat kemajemukan. "Sulawesi Utara menjadikan konsensus kebangsaan menjadi perilaku kehidupan sehari-hari yang menghargai perbedaan. Konsensus itu dipratekkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada rasa curiga satu dengan yang lain," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam percakapan dengan sejumlah tokoh gereja Sulawesi Utara di Manado, Jumat (30/10).
Dikatakan, masyarakat Sulawesi Utara memang luar biasa dalam merawat kemajemukan yang merupakan kekayaan bangsa. "Masyarakat daerah lain harus belajar dari keterbukaan, toleransi, dan saling menghargai yang dipratekkan masyarakat Sulawesi Utara," kata Zulkifli.
Menurutnya, salah satu faktor penting yang dapat merawat kemajemukan serta menjaga kerukunan umat beragama adalah tingkat pendidikan masyarakat Sulut yang tinggi. Dikatakan, masyarakat terdidik mendorong munculnya pandangan yang lebih luas.
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyesalkan terjadinya konflik horisontal di masyarakat yang disebabkan perbedaan agama. "Di dunia ini, agama datangnya belakangan sesudah manusia hadir. Persaudaraan ada sebelum ada agama. Jadi, kita diikat oleh tali persaudaraan yang kuat yang tidak seharusnya putus karena kita berbeda agama," katanya.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulut, Pendeta Nico Gara mengatakan, masyarakat Sulut sudah terbiasa hidup dengan berbagai perbedaan suku bangsa dan agama, tapi justru perbedaan itu menjadi kekayaan yang kemudian dirawat sebagai warisan dari masa ke masa.
Senada dengan itu, tokoh agama Katolik Sulut, Pastor Revy Tanod mengatakan, pemuka agama memiliki peran yang tidak kalah penting dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Kerukunan antarpara tokoh itu sudah terbina dari lembaga pendidikan sekolah agama dan teologi masing-masing.
"Jadi hidup saling menghargai dan membantu sebagai sesama umat sudah mulai terbina dari bangku pendidikan bagi para tokoh agama dan ini sangat menolong untuk menjaga kerukunan dan toleransi di Sulut.
Suara Pembaruan
Margaretha Feybe L/Fanny Waworundeng/PCN
Suara Pembaruan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA

Web dan Perilaku Pengguna/Interaksi Manusia Komputer

Konflik Sampit